RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK N 1 Merangin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
kompetensimKeahlian : Semua Keahlian
Kelas/Semester : XI/1
Pertemuan Ke : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
I. Standar Kompetensi : 2.1 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya.
II. Kompetensi Dasar : 2.1 Menyimak untuk Menyimpulkan Informasi yang Tidak Bersifat
Perintah dalam Konteks Bekerja
III. Indikator : 2.1.1 Mengubah informasi dari
bentuk lisan ke dalam bentuk informasi
nonverbal (bagan, tabel, diagram, grafik, denah, atau matriks).
2.1.2 Menyampaikan pendapat atau opini dengan
menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara
deduktif atau induktif.
2.1.3 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam penyimpulan sesuatuinformasi.
IV. Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa diharapkan dapat terampil dalam menyimak informasi lisan untuk diubah
menjadi bentuk informasi nonverbal.
2.
Siswa diharapkan dapat menyampaikan pendapat berbentuk simpulan secara deduktif
maupun induktif dari informasi yang didengarkan.
3.
Siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan
suatu informasi.
Karakter
siswa yang diharapkan:
·
Dapat dipercaya
·
Rasa hormat dan perhatian
·
Tekun
·
Tanggung jawab
·
Berani
·
Jujur
V.Materi Pembelajaran
Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat
menambah atau memperluas pengetahuan. Keterampilan menyimak perlu dilatih
secara terus menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut
adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara
sadar untuk mengikuti seluruh isi simakan. Pada dasarnya menyimak adalah
kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekedar
menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan
serta memahami makna informasi yang disampaikan. Hasil simakan dapat
diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian
dasar informasi sumber.
Proses menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari
pendengar. Tanpa keinginan dan perhatian, sulit mengharapkan hasil yang
memuaskan. Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni,
seperti berikut:
a. Menyimak Intensif
Menyimak memehami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang
disimak.
b. Menyimak Ekstensif
Menyimak memehami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau
butir-butir penting tertentu.
c. Menyimak untuk Belajar
Melalui kegiatan menyimak, seseorang mempelajari berbagai hal yang
dibutuhkan. Misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para
siswa mendengarkan suara radio, televisa, dan sebagainya.
d. Menyimak untuk Menghibur
Menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. Misalnya, menyimak pembacaan
cerita-cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya.
e. Menyimak untuk Menilai
Menyimak mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji,
menguji, dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
f. Menyimak Diskriminatif
Menyimak untuk membedakan bunyi suara. Dalam belajar bahasa Inggris,
misalnya siswa harus dapat membedakan (i) dan (i:).
g. Menyimak Pemecahan Masalah
Menyimak
mengikuti uraian pemecahan masalah serta kreatif dan analisis yang disampaikan
oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya,
secara kreatif dan analisis setelah yang bersangkutan mendapat informasi dari
menyimak sesuatu.
Untuk dapat
mengungkapkan kembali informasi simakan yang diterima dengan baik dan memadai,
kita dapat melakuakn langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Perhatikan judul wacana yang akan
dilisankan.
b. Catatlah kata-kata kunci yang diamggap penting berupa frasa atau
klausa.
c. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf.
d. Catatlah fakta-fakta atau data berupa angka, persentase, atau
perbandingan.
e. Uraikan kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang
dicatat.
Informasi hasil
simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal maupun
nonverbal. Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat
disampaikan secara lisan maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah
dicerna dan dipahami.
Informasi berbentuk
nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta
garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan
lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.
Contoh informasi verbal.
Sulistya mengatakan
UN lebih banyak menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran.
Bagaimana mungkin sekolah pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan
pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan
sekolah yang SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri
perkotaan UN yang diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan
dan pembarosa APBN, jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti
dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka
kelulusannya rendah.
Contoh informasi nonverbal.
1. Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya
suatu keadaan atau data yang ada denga garis atau gambar. Grafik dibedakan
menjadi tiga macam yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
a. Grafik Batang
Grafik batang adalah lukisan naik
turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya
perbedaan tingkatan.
Contoh
grafik batang.
b. Grafik Garis dan Tabel
Grafik garis adalah lukisan naik
turunnya data berupa garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara
beruntut.
Tabel adalah daftar yang berisi
ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang
tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan
garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Contoh tabel dan grafik garis.
c. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data
berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau
seluruhnya.
Contoh grafik lingkaran.
2.
Bagan
Bagan
adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di
alam, teknologi, dan masyarakat manusia.
Contoh
bagan.
Bagan
Budi daya Belut
Pembuatan
Kolam
Penaburan
Kapur
Pemberian Bibit
Penaburan
Rompas
Seleksi Bibit
Penggenangan
Kolam Penebaran Bibit
3.
Denah
Denah
adalah gambaran yang menunjukkan letak kota, jalan, atau gambaran rancangan
bangunan.
VI. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
VII.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
No
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a. Berdoa.
b. Salam pembuka.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
d.
Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus serta KKM untuk kompetensi dasar
yang akan dicapai.
e. Guru menyampaikan topik materi yang akan diajarkan.
|
15 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
a.
Siswa dan guru bertanya jawab
tentang informasi verbal dan informasi nonverbal.
b.
Siswa berdiskusi tentang
informasi verbal dan informasi nonverbal.
Konfirmasi
Siswa dapat terampil menyimak informasi verbal dan mengubahnya
menjadi informasi nonverbal.
|
60 menit
|
3.
|
Kegiatan Penutup
a.
Siswa dan guru melakukan
refleksi.
b.
Guru menugasi siswa untuk
menyimak informasi verbal (lisan) dan mengubahnya menjadi informasi
nonverbal.
|
10 menit
|
Pertemuan Kedua
No
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
a.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
b.
Guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengalaman siswa.
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a.
Guru menanyakan kepada siswa
tentang pengertian opini dan fakta.
b.
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang paragraf deduktif dan induktif.
c.
Siswa mencermati paragraf
deduktif maupun induktif yang berisi tentang pendapat atau opini.
Elaborasi
a.
Siswa berdiskusi tentang
penyampaian pendapat dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan yang
akurat secara deduktif maupun induktif.
b.
Siswa mendiskusikan dan mencoba
membuat paragraf deduktif maupun induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Konfirmasi
a.
Siswa dapat menyampaikan
pendapat atau opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan pendapat
yang akurat secara deduktif atau induktif.
b.
Siswa dapat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan suatu informasi.
|
65 menit
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
b.
Guru memberikan tugas untuk
membuat paragraf deduktif maupun induktuf yang berupa pendapat dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
|
10 menit
|
Pertemuan Ketiga
No
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
a.
Berdoa
b.
Guru menjelaskan tentang tata
tertip ulangan harian
|
5 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
a.
Siswa mengerjakan soal ulangan
harian.
b.
Guru mengawasi proses
pelaksanaan ulangan.
|
75 menit
|
3.
|
Kegiatan Penutup
Siswa mengumpulkan hasil ulangan harian
|
5 menit
|
VIII. Alat / Bahan /
Sumber
A.
Alat
1.
Bahan simakan
2.
Dialog
B.
Bahan
1.
Informasi secara verbal (lisan)
2.
Informasi nonverbal
C.
Sumber
Buku paket Bahasa Indonesia
tingkat madya.
IX. Penilaian
A.
Soal-soal
1.
Apa yang dimaksud dengan informasi
verbal dan informasi nonverbal?
2.
Berikan contoh informasi verbal
dan informasi nonverbal?
3.
Berikan contoh simpulan pendapat
secara deduktif?
4.
Berikan contoh simpulan pendapat secara
induktif?
5.
Buatlah satu paragraf secara
deduktif atau induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
B. Kunci Jawaban
1.
Informasi verbal berwujud uraian,
ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Informasi ini dianggap lebih mudah dicerna dan dipahami. Sedangkan informasi
berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta
garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan
lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.
2.
Contoh informasi verbal.
Sulistya mengatakan UN lebih banyak
menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran. Bagaimana mungkin
sekolah pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan standar
pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan sekolah yang
SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri perkotaan UN yang
diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan dan pembarosa APBN,
jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya
peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka kelulusannya rendah.
Contoh informasi
nonverbal berbentuk grafik batang.
3.
Simpulan pendapat secara deduktif.
Negara adalah institusi mapan, tetapi dinamis
sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara yang mewadahi seluruh kepentingan masyarakat. Ia menyediakan
kerangka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk ditafsirkan.
Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara
dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
4.
Simpulan pendapat secara induktif.
Penyair akan membuat sebuah puisi
dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang
novel akan merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga
seniman akan menggoreskan lukisan di dasar kain dengan imajinasinya ke arah
yang sebenarnya. Memang benar imajinasi
itu diperlukan yang mencipta suatu karya.
5.
Paragraf induktif dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Plagiat ialah pengambilan atau
penerjemahan sesuatu hasil begitu saja dengan tidak menyebutkan pengarang asli
melainkan menurunkan nama sendiri sebagai pengarang. Plagiat tidak
diperkenankan dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang beredar merupakan
karya plagiat. Dalam dunia karya sastra
memang terdapat larangan keras untuk pengarang plagiat.
C.
Rubrik Penilaian
No
|
Aspek
|
Deskriptor
|
10
|
20
|
30
|
40
|
1.
2.
3.
|
Kebenaran
penulisan paragraf
Isi
paragraf
Keruntutan
paragraf
|
a.
Siswa dapat menulis paragraf
dengan tanda baca yang benar.
b.
Siswa dapat menulis paragraf
dengan penulisan yang benar.
Siswa dapat menulis isi paragraf dengan simpulan pendapat yang benar.
Siswa dapat menulis paragraf yang berupa simpulan pendapatsecara
runtut dan benar.
|
|
V
V
V
|
|
V
|
Penghitungan nilai
akhir dalam skala 0 s.d. 100
|
|
Skor Perolehan x
2
|
|
|
Nilai Akhir
|
=
|
-------------------------
|
x
|
Skor Ideal (100)
|
|
|
Skor Maksimal
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar