Rabu, 17 Oktober 2012

Bahasa Indonesia Menyimak


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                            : SMK N 1 Merangin
Mata Pelajaran                 : Bahasa Indonesia
kompetensimKeahlian     : Semua Keahlian
Kelas/Semester                : XI/1
Pertemuan Ke                  : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu                : 6 x 40 menit

I. Standar Kompetensi       : 2.1 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya.
II. Kompetensi Dasar         : 2.1 Menyimak untuk Menyimpulkan Informasi yang Tidak Bersifat Perintah dalam Konteks Bekerja
III. Indikator                      : 2.1.1  Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk informasi  nonverbal (bagan, tabel, diagram, grafik, denah, atau matriks).
2.1.2   Menyampaikan pendapat atau opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
2.1.3    Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyimpulan sesuatuinformasi.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan dapat terampil dalam menyimak informasi lisan untuk diubah menjadi bentuk informasi nonverbal.
2. Siswa diharapkan dapat menyampaikan pendapat berbentuk simpulan secara deduktif maupun induktif dari informasi yang didengarkan.
3. Siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan suatu informasi.
Karakter siswa yang diharapkan:
·      Dapat dipercaya
·      Rasa hormat dan perhatian
·      Tekun
·      Tanggung jawab
·      Berani
·      Jujur

V.Materi Pembelajaran
Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan. Keterampilan menyimak perlu dilatih secara terus menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar untuk mengikuti seluruh isi simakan. Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekedar menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi yang disampaikan. Hasil simakan dapat diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian dasar informasi sumber.
Proses menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari pendengar. Tanpa keinginan dan perhatian, sulit mengharapkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni, seperti berikut:
a.       Menyimak Intensif
Menyimak memehami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang disimak.
b.      Menyimak Ekstensif
Menyimak memehami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau butir-butir penting tertentu.
c.       Menyimak untuk Belajar
Melalui kegiatan menyimak, seseorang mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan. Misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para siswa mendengarkan suara radio, televisa, dan sebagainya.
d.      Menyimak untuk Menghibur
Menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. Misalnya, menyimak pembacaan cerita-cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya.
e.       Menyimak untuk Menilai
Menyimak mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
f.       Menyimak Diskriminatif
Menyimak untuk membedakan bunyi suara. Dalam belajar bahasa Inggris, misalnya siswa harus dapat membedakan (i) dan (i:).
g.      Menyimak Pemecahan Masalah
Menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah serta kreatif dan analisis yang disampaikan oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, secara kreatif dan analisis setelah yang bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu.
Untuk dapat mengungkapkan kembali informasi simakan yang diterima dengan baik dan memadai, kita dapat melakuakn langkah-langkah sebagai berikut.
a.       Perhatikan judul wacana yang akan dilisankan.
b.      Catatlah kata-kata kunci yang diamggap penting berupa frasa atau klausa.
c.       Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf.
d.      Catatlah fakta-fakta atau data berupa angka, persentase, atau perbandingan.
e.       Uraikan kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang dicatat.
Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah dicerna dan dipahami.
Informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.
Contoh informasi verbal.
Sulistya mengatakan UN lebih banyak menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran. Bagaimana mungkin sekolah pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan sekolah yang SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri perkotaan UN yang diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan dan pembarosa APBN, jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka kelulusannya rendah.
Contoh informasi nonverbal.
1. Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada denga garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
a. Grafik Batang
Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan.
Contoh grafik batang.
b. Grafik  Garis dan Tabel
Grafik garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara beruntut.
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Contoh tabel dan grafik garis.
c. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.
Contoh grafik lingkaran.

2. Bagan
Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di alam, teknologi, dan masyarakat manusia.
Contoh bagan.
Bagan Budi daya Belut
    Pembuatan Kolam
    Penaburan Kapur                                                       Pemberian Bibit
    Penaburan Rompas                                                      Seleksi Bibit
  Penggenangan Kolam                                               Penebaran Bibit

3. Denah
Denah adalah gambaran yang menunjukkan letak kota, jalan, atau gambaran rancangan bangunan.

VI. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Kegiatan Pendahuluan
a.   Berdoa.
b.  Salam pembuka.
c.       Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
d.      Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus serta KKM untuk kompetensi dasar yang akan dicapai.
e.   Guru menyampaikan topik materi yang akan diajarkan.

15 menit
2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
a.       Siswa dan guru bertanya jawab tentang informasi verbal dan informasi nonverbal.
b.      Siswa berdiskusi tentang informasi verbal dan informasi nonverbal.
Konfirmasi
Siswa dapat terampil menyimak informasi verbal dan mengubahnya menjadi informasi nonverbal.
60 menit
3.
Kegiatan Penutup
a.       Siswa dan guru melakukan refleksi.
b.      Guru menugasi siswa untuk menyimak informasi verbal (lisan) dan mengubahnya menjadi informasi nonverbal.
10 menit

Pertemuan Kedua
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Kegiatan Awal
a.       Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b.      Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa.
10 menit
2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a.       Guru menanyakan kepada siswa tentang pengertian opini dan fakta.
b.      Guru bertanya jawab dengan siswa tentang paragraf deduktif dan induktif.
c.       Siswa mencermati paragraf deduktif maupun induktif yang berisi tentang pendapat atau opini.
Elaborasi
a.       Siswa berdiskusi tentang penyampaian pendapat dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan yang akurat secara deduktif maupun induktif.
b.      Siswa mendiskusikan dan mencoba membuat paragraf deduktif maupun induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Konfirmasi
a.       Siswa dapat menyampaikan pendapat atau opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
b.      Siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan suatu informasi.
65 menit










3.
Kegiatan Penutup
a.       Guru dan siswa melakukan refleksi.
b.      Guru memberikan tugas untuk membuat paragraf deduktif maupun induktuf yang berupa pendapat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10 menit
Pertemuan Ketiga
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Kegiatan Awal
a.       Berdoa
b.      Guru menjelaskan tentang tata tertip ulangan harian
5 menit
2.
Kegiatan Inti
a.       Siswa mengerjakan soal ulangan harian.
b.      Guru mengawasi proses pelaksanaan ulangan.
75 menit
3.
Kegiatan Penutup
Siswa mengumpulkan hasil ulangan harian
5 menit

VIII. Alat / Bahan / Sumber
A.    Alat
1.      Bahan simakan
2.      Dialog
B.     Bahan
1.      Informasi secara verbal (lisan)
2.      Informasi nonverbal
C.     Sumber
Buku paket Bahasa Indonesia tingkat madya.
IX. Penilaian
A.    Soal-soal
1.      Apa yang dimaksud dengan informasi verbal dan informasi nonverbal?
2.      Berikan contoh informasi verbal dan informasi nonverbal?
3.      Berikan contoh simpulan pendapat secara deduktif?
4.      Berikan contoh simpulan pendapat secara induktif?
5.      Buatlah satu paragraf secara deduktif atau induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

B.     Kunci Jawaban
1.      Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah dicerna dan dipahami. Sedangkan informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.
2.      Contoh informasi verbal.
Sulistya mengatakan UN lebih banyak menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran. Bagaimana mungkin sekolah pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan sekolah yang SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri perkotaan UN yang diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan dan pembarosa APBN, jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka kelulusannya rendah.
Contoh informasi nonverbal berbentuk grafik batang.
3.      Simpulan pendapat secara deduktif.
   Negara adalah institusi mapan, tetapi dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara yang mewadahi seluruh kepentingan masyarakat. Ia menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
4.      Simpulan pendapat secara induktif.
        Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel akan merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan di dasar kain dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi itu diperlukan yang mencipta suatu karya.
5.      Paragraf induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
           Plagiat ialah pengambilan atau penerjemahan sesuatu hasil begitu saja dengan tidak menyebutkan pengarang asli melainkan menurunkan nama sendiri sebagai pengarang. Plagiat tidak diperkenankan dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang beredar merupakan karya plagiat. Dalam dunia karya sastra memang terdapat larangan keras untuk pengarang plagiat.

C.     Rubrik Penilaian
No
Aspek
Deskriptor
10
20
30
40
1.




2.


3.
Kebenaran penulisan paragraf


Isi paragraf


Keruntutan paragraf
a.    Siswa dapat menulis paragraf dengan tanda baca yang benar.
b.    Siswa dapat menulis paragraf dengan penulisan yang benar.

Siswa dapat menulis isi paragraf dengan simpulan pendapat yang benar.
Siswa dapat menulis paragraf yang berupa simpulan pendapatsecara runtut dan benar.

V

V





V






V
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 s.d. 100


Skor Perolehan x 2


Nilai Akhir
=
-------------------------
x
Skor Ideal (100)


Skor Maksimal



Tidak ada komentar:

Posting Komentar